Siapa sih yang ingin Lembaga atau perusahaanya diberitakan negatif baik di media sosial atau media online? Pasti tidak ada. Tetapi, sering kali ada yang pemangku kepentingan di Lembaga itu tidak tahu cara mengetahui pemberitaan yang negaftif, Setelah ramai, setelah viral, barulah menjadi seperti cacing kepanasan. Semua orang dimarahi! Padahal, jika Anda menggunakan media monitoring, tentu kisah pilu semacam itu tidak perlu terjadi.
Apa sih media monitoring? Buat yang belum tahu, media monitoring adalah satu laporan harian yang dibuat berdasarkan perbincangan di media online, media sosial maupun media mainstream (media cetak dan teve). Media monitoring biasanya dibuat dua kali, pagi dan sore guna mendapatkan data terupdate. Apa yang perlu dari media monitoring ini?
Fungsi media monitoring adalah kita bisa mendapatkan data berita, informasi, dan percakapan di media sosial yang bernada negatif terhadap Lembaga atau perusahaan. Dengan melihat sisi negative ini, maka pejabat humas atau public relations punya acuan untuk memberi konter nekatif, memperbaiki keadaan, atau bisa juga mengimbagi dengan berita-berita positif.
Kita mulai dari pengaruh media lebih dulu. M.Tyagi, seorang peneliti di ranah antropologi (kajian ilmu terkait kehidupan manusia) dan sosiologi (kajian ilmu tentang masyarakat dan perkembangan sosial) menuliskan sebuah tulisan khusus, terkait pengaruh media terhadap kehidupan sosial. Tyagi, dalam tulisannya di Jurnal World Digital Libraries terbitan tahun 2022, menyatakan, “Media is changing its form, at the same time, expanding its influence on the society”. Terjemah bebas dari kalimat ini adalah, “Media telah mengalami perubahan bentuk, dan di saat yang sama, (media) memiliki pengaruh yang semakin kuat (dan luas) terhadap kehidupan sosial”. Lebih lanjut, Tyagi menuliskan, media memiliki kekuatan untuk membangun kesadaran (awareness) masyarakat. Awareness terkait sebuah isu atau fenomena, akan membentuk pola pikir, sikap, serta perilaku manusia dalam menjalani kehidupan sosial.
Besarnya pengaruh media, membutuhkan pengelolaan dan manajemen tersendiri. Kesadaran akan pentingnya manajemen media, menjadi salah satu kunci bagi pemerintah, instansi dan lembaga negara, perusahaan, hingga figur publik, ketika tampil di hadapan khalayak. Keberhasilan mengelola media menjadi salah satu kunci pembentuk sentimen dan opini publik. Citra, imaji, hingga kekuatan merek produk barang dan jasa, mayoritas terbentuk dari isi dan sentimen berita atau konten yang terpublikasi di media.
Pengelolaan media dalam struktur organisasi, kerap berkaitan dengan kerja direktorat, divisi, departemen, dan unit kerja kehumasan atau komunikasi. Berdasarkan pengalaman Spora Communication mengelola media milik lembaga dan instansi pemerintah, serta perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), strategi komunikasi dan kehumasan, bersandar pada pekerjaan yang disebut “Media Monitoring”.
Kami, Spora Communication, telah memiliki puluhan portofolio kinerja media monitoring. Secara sederhana, media monitoring adalah kegiatan memantau pemberitaan dan percakapan, terkait sebuah isu, kasus, atau fenomena. Dalam media monitoring, kami memiliki pengalaman dan kemampuan untuk memantau sebuah isu hampir di seluruh platform dan kanal. Kami memiliki keahlian memantau volume percakapan di semua platform digital. Mulai dari media sosial, situs berita, web, blog. Selain itu, kami juga memiliki kompetensi memantau isi dan pemberitaan media konvensional seperti koran, majalah, serta siaran televisi dan radio.
Proses media monitoring terintegrasi, baik dengan pendekatan metode penelitian kualitatif maupun kuantitatif, menjadi layanan unggulan Spora Communication dalam jasa pengelolaan media dan kehumasan. Portofolio bisnis konsultasi komunikasi ini telah kami dapatkan dari banyak klien. Berkat proses media monitoring yang andal, valid, dan terpercaya, klien kami mampu melewati masa-masa krisis. Termasuk krisis komunikasi yang menjadi isu publik, seperti dugaan korupsi yang menerpa anggota dewan komisaris, dugaan tindak pidana kolusi dalam pengadaan barang dan jasa di perusahaan publik, serta dugaan keterkaitan tindakan terorisme yang menerpa anggota dewan komisaris perusahaan milik negara.
Media monitoring turut berperan dalam keberhasilan kampanye, peningkatan kesadaran (awareness) publik, dan proses pengembangan merek (branding). Dalam sinergi kami dengan beberapa perusahaan, seperti PT Pupuk Indonesia (Persero), PT PLN (Persero), PT Holding Perkebunan Nusantara, Spora Comm mampu meningkatkan kinerja komunikasi publik dan kehumasan, hingga meraih beberapa penghargaan dari dalam dan luar negeri.
Seluruh pencapaian ini, tercatat dalam portofolio bisnis Spora Comm. Jika Anda ingin mengetahui dan mempelajari, atau memanfaatkan jasa media monitoring, silakan menghubungi kami.
Bagaimana dengan budgetnya?
Itu urusan nomor dua. Yang pertama, sampaikan kepada kendala apa yang Anda hadapi terkait pengelolaan media, atau masalah apa yang Anda harus selesaikan!
Langkah berikutnya, mari berdiskusi, berkolaborasi, dan bersinergi.