Satu Kebanggaan Konsultan Adalah …
Sebagai sebuah perusahaan konsultan, apa yang membuat kami bangga? Bagi kami, bukan berapa besar fee yang kami terima (meski ini juga sangat penting), tetapi yang terpenting adalah kepuasan customer atau klien.
Kami Spora Comm (spora.co.id) sangat menjunjung tinggi nilai-nilai itu. Apapun permintaan klien harus kami berikan, jika bisa harus lebih tinggi dari estimasi mereka.
Kali ini, alhamdulilah kami bisa membuktikan itu. Kamis lalu, kami diminta datang ke PT Elnusa Petrofin, anak usaha Elnusa dan cucu usaha PT Pertamina Persero. Kami diminta untuk menyiapkan suatu konsep creative performance perusahaan tersebut dalam rangka ikut lomba presentasi Upstream Improvement & Innovation Awards di tingkat Pertamina Hulu, di Jogjakarta Senin-Jumat ini.
Ini suatu tantangan yang membuat otak kreatif saya berputar keras. Bekal pengalaman kerja di industri kreatif Trans TV dan Trans7, membuat saya sangat antusias menerima tantangan itu. Kami mendapatkan brief tentang materi yang akan mereka bawakan.
Tanpa berfikir panjang, saya langsung muncul ide yang pasti berbeda dari yang pernah mereka lakukan. Bahkan, mungkin tingkat Pertamina pun, belum pernah dilakukan untuk cara presentasi.
Pantomim! Apa pernah Steve Jobs yang sangat terkenal kemampuan dalam presentasi dengan cara itu? Belum. Ketika ide itu saya lontarkan, pihak Elnusa Petrofin, seperti tak percaya. Bahkan cenderung menolak. Anggota tim saya, Tedjo, kasih ide memakai parodi program-program tv yang terkenal.
Esoknya, ide-ide itu kami sampaikan secara detail menjadi konsep panggung. Dan, setelah melihat contoh beberapa video, akhirnya konsep pantomim yang disepakati. Problem berikutnya, siapa yang akan melatih dan Rabu pagi harus tampil.
Sabtu-Minggu, kami mulai latihan. Saya mengandeng tim Septian Dwi Cahyo yang memang jago bermain pantomim untuk melatih mereka. Sabtu pagi hingga sore kami masih menggodok alur cerita dan menyesuaikan dengan materi yang akan disampaikan: mengatasi persoalan-persoalan ban tangki BBM yang kerap pecah!
Maka, kami menemukan konsep mobil sebagai plot cerita. Ada yang berperan sebagai ban, sopir dan pengawas. Problem berikutnya, belum semua tim komplit karena dua orang pemain baru tiba hari Senin! Padahal Rabu pagi harus pentas.
Tak ada yang tak mungkin, meski semua terlihat sulit, semua pemain akhirnya bisa berperan. Tapi belum maksimal. Malam selepas jam 01.00 saat latihan terakhir, saya memberikan motivasi kepada mereka. “Total atau tidak Bapak dan Ibu bermain sama lelahnya. Kalau sekedar lelah tanpa juara, percuma. Mending lelah, total dan juara!”
Oh ya, sejak kami ditunjuk sebagai konsultan, Pak Dirut Haris sudah memasang target kepada kami, “Harus juara!”
Dan, the show must go on, saat mereka sudah didandani layaknya pemain pantomim, mereka terlihat sangat antusias tampil. Apalagi setelah direksi memberikan semangat juga di beberapa menit jelas tampil.
